Rizal Ramli: 2 Juta Petani Tergantung dari Industri Kelapa Sawit
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menentang kebijakan pajak sawit oleh Prancis. Ia mengatakan apabila wacana ini digolkan oleh senat Prancis maka akan banyak pihak yang dirugikan.
Menurut Rizal ada banyak masyarakat yang hidupnya tergantung dari industri kelapa sawit. Bahkan menurut dia terdapat 2 juta orang petani kecil.
"Kita ingin hubungan dengan Prancis tetap baik, ayo kita cari solusi bersama," ucap Rizal.
Usai rapat dengan komisi VI, Menteri Perdagangan Thomas Lembong juga mengaku memprotes wacana kebijakan ini. Ia bahkan telah menandatangani surat yang akan dikirimkan kepada menteri yang mengusulkan kebijakan ini.
Menurut dia Afrika juga melayangkan protesnya terkait dengan hal ini.
Besaran pajak yang akan dikenakan ini adalah sebesar 300 euro per ton untuk tahun depan. Pada tahun 2018 pajak ini akan meningkat menjadi 500 euro per ton, lalu pada 2019 akan naik kembali menjadi 700 euro per ton. Lalu pada 2020 akan kembali naik menjadi 900 euro per ton. Saat ini pajak impor untuk komoditi CPO hanya 97 hingga 100 euro.
Menurut Rizal ada banyak masyarakat yang hidupnya tergantung dari industri kelapa sawit. Bahkan menurut dia terdapat 2 juta orang petani kecil.
"Kita ingin hubungan dengan Prancis tetap baik, ayo kita cari solusi bersama," ucap Rizal.
Usai rapat dengan komisi VI, Menteri Perdagangan Thomas Lembong juga mengaku memprotes wacana kebijakan ini. Ia bahkan telah menandatangani surat yang akan dikirimkan kepada menteri yang mengusulkan kebijakan ini.
Menurut dia Afrika juga melayangkan protesnya terkait dengan hal ini.
Besaran pajak yang akan dikenakan ini adalah sebesar 300 euro per ton untuk tahun depan. Pada tahun 2018 pajak ini akan meningkat menjadi 500 euro per ton, lalu pada 2019 akan naik kembali menjadi 700 euro per ton. Lalu pada 2020 akan kembali naik menjadi 900 euro per ton. Saat ini pajak impor untuk komoditi CPO hanya 97 hingga 100 euro.
0 Response to " Rizal Ramli: 2 Juta Petani Tergantung dari Industri Kelapa Sawit"
Posting Komentar
Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.